Lubuklinggau, Amanat Sriwijaya – Pemerintah Kota Lubuklinggau mendapat banyak laporan terkait ular masuk ke rumah selama musim hujan ini. Karenanya, Tim Animal Rescue Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Lubuklinggau pun mengimbau warga untuk tetap waspada.
Kabid Penanggulangan Bencana DPKPB Lubuklinggau, Suryo mengatakan selama bulan Juni 2024, pihaknya telah menangani dua kasus ular masuk rumah. Ular yang ditangani tersebut merupakan jenis ular sanca.
“Untuk bulan ini baru 2 kasus, semuanya ular sanca. Sebelumnya juga ada laporan di bulan Mei, 3 kasus dengan masing-masing laporan 2 ular sanca dan 1 ular kobra,” katanya, Rabu (19/6/2024).
Setiap ular yang telah ditangkap, sambung Suryo, nantinya akan dimasukkan petugas ke dalam kotak box besar lalu dilepaskan ke habitatnya yang jauh dari pemukiman warga.
“Kita tidak ada tempat penampungan. Jadi sehabis ditangkap, lalu dimasukkan ke dalam kotak box besar dan kita lepaskan ke tempat habitatnya,” ujarnya.
Suryo mengatakan dari segi kasus tahun lalu, saat musim hujan terdapat banyak laporan mengenai ular masuk ke lingkungan rumah.
“Bulan ini masuk musim penghujan, dari bulan April sampai Juli. Di musim hujan ini, tempat habitatnya di alam liar basah. Ular ini kan berdarah panas, dia butuh tempat hangat, makanya dia cari tempat-tempat hangat seperti pemukiman warga,” jelasnya.
Selain itu, Suryo juga menjelaskan faktor lingkungan juga mempengaruhi ular masuk ke rumah warga.
“Misalnya rumah tersebut berada di pinggir sungai atau dekat selokan air yang tidak bersih. Selain itu, banyaknya semak-semak atau di sekeliling rumahnya terdapat barang bekas juga bisa menjadi faktor karena itu tempat habitat ular bersembunyi,” katanya.
Sebagai antisipasi, kata Suryo, warga diminta agar dapat membersihkan lingkungan rumah dari tumpukan sampah serta semak belukar dan tumpukan barang bekas.
“Jadi kalau terdapat barang bekas, letakanlah dengan rapi dan terangan serta tidak tersembunyi,” tutupnya